Sisa-sisa Arsitektur Minimalis di Era Kolonial

Pemirrsaa..!!
Kalau kemarin2 kita mbahas proyek sono-sini yang tertangani, ... kali ini kita santai sejenak... Menyegarkan pikiran dan badan. Kali ini pak Goh mengajak pemirsa jalan-jalan dengan ngonthel untuk olahraga sambil  bereksplorasi dunia arsitektur.
Akhirnya, pakGOh menemukan sebuah bangunan tua yang berdiri sejak jaman Belanda atau jepang..
yakni berupa Gardu Listrik tempo doeloe..

Mungkin banyak orang tidak begitu memperhatikan bangunan kuno satu ini. Padahal dulu merupakan prasarana dan aset PLN  yang utama.
Keberadaannya sebagai bvangunan vital  kini, digantikan dengan jaringan kabel atas, yang ditandai dengan tiang-tiang beton dan trafo pada beberapa titik.
Mungkin faktor kapasitas dan kapabilitas gardu induk yang "terpaksa"  harus ditelantarkan PLN, bahkan sebagian  digancurkan menjadi taman  yang ndak begitu urgen. Jadi, faktor historis nya coba dikesampingkan begitu saja  oleh pemerintah daerah.
Dari sisi arsitektur, bangunan ini walaupun jadul dan kuno, namun kelihatan membawa konsep yang lebih maju.







Bidang simetris dan permainan garis-garis yang lugas   dan simpel sangat dominan dalam fasade nya



2 komentar:

  1. Permisi sebelumnya admin. Perkenalkan saya Salsabila, mahasiswa arsitektur UGM. Saya mendapat tugas untuk menggambarkan rumah listrik yang anda sertakan dalam postingan ini. Kalaau admin berkenan, bisakah admin memberi alamat rumah listrik ini? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Posisi nya ada di Pertigaan jalan Melati dengan Jalan Veteran , ada lagi di jalan Sudanco Supriyadi, Depan Kantor Dinas Walikota Blitar

      Hapus

  Fasad Pagar simple namun elegan Permintaan desain dari seorang yang mempersiapkan masa pensiun 6 tahun mendatang, untuk tinggal di Kabupat...

Pages