An-Nur, oase di radius 2 km

Hmm.. mungkin judul postingan agak mengherankan.. apa maksudnya? Okelah tak jlentrehkan....
Begini..sodara-sodari, di desa Selopuro kecamatan Pitu Kab. Ngawi, penduduk merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas ibadah... karena untuk menjangkau masjid/mushola/surau/langgar, mereka harus menempuh 2 km.. ndak seperti di kota.
Lha kok oase?? yah.. masjid/mushola/langgar adalah baitulloh, disitulah akivitas ibadah yang bersifat rutiniyah maupun tidak bisa dilaksanakan lebih elegan.. ibarat oase di padang pasir, keberadaannya sangat diharapkan, dan setiap orang bisa merasakan kesegaran didalamnya.. sehingga betah dan nyaman untuk berlama-lama menundukkan jiwa raga nya dalam rangka dzikrulloh...
Dari segi teknis.... saiki..... Mushola An-Nur berdiri dengan jenis konstruksi beton bertulang.. Struktur bawah digunakan pondasi plat setempat atau telapak.. atau kalo wong kene ngarani "cakar ayam".. (masio sebutan kuwi sakjane kurang mathuk.. tapi yo wis ben lah.... ) Hal ini mengingat kondisi tanah di situ labil. Tanah gerak.. kira-kira ngono...
Lha terus berhubung harga kayu meroket seperti apollo.. maka struktur atas digunakan beton bertulang juga.. cukup kolom balok.. dek atau plat beton...
Ornamen hiasan eksterior, sederhana saja.. mengingat untuk menghemat biaya.. sehingga alokasi dana bisa lebih maksimal di strukturnya. Maklum sodara, sing ngayahi duwite mung 1.. yokuwi bapak Ir. Wardjito, MT. Iku ngono tanah lan bangunan waqaf dari beliau... Jadi dengan dana ringan, waqaf bisa terwujud... Nek pengen beramal ra usah ngenteni duwit sak umbruk... begitulah filosofinya.. nek ndadak ngenteni ra ndang budal ngamal.. Lha PakGoh ngono mung memindahkan dari bayangan di pikiran menjadi coretan gambar kerja..
Wis ra sah kesuwen, monggo di pirsani....









1 komentar:

  Fasad Pagar simple namun elegan Permintaan desain dari seorang yang mempersiapkan masa pensiun 6 tahun mendatang, untuk tinggal di Kabupat...

Pages