Perpaduan Arsitektur Artdeco & Minimalis, Rumah Bpk. Saryoko di Blitar


Rumah bergaya arsitektur artdeco, sebenarnya salah satu aliram arsitektur yang pernah  populer di tahun 1920-1930 an. Arsitektur itu dibawa oleh arsitek-arsitek Belanda di masa jaman penjajahan mereka di Indonesia. Sebagai salah satu aliran modern di jamannya memberikan sentuhan baru dalam dunia arsitektur saat itu. Maka tak heran, artdeco juga dijuluki arsitektur kolonial. Karena memang populer dimasa kolonialis Belanda di negeri ini.
Banyak bangunan peninggalan Belanda yang mungkin sering kita jumpai di berbagai kota Indonesia. Namun pernahkah kita memperhatikan keunikan dan kekhasan arsitektur  bangunan tersebut? Bagi sebagian orang mungkin menganggap kuno. 
Namun artdeco merupakan arsitektur yang sebenarnya sesuai bagi iklim di Indonesia. Bangunan yang berdiri kan terkesan megah, sejuk, dan simple.
Maka dengan mengkombinasikan  gaya tersebut dengan elemen2 material kekinian, maka karakter bangunan tersebut menjadi lebih muda, stylish dan natural.
Seperti desain rumah Bapak Saryoko di Blitar ini, Tadinya ia sulit menentukan mau di bawa kemana style rumah yang akan ia bangun. Maka karena rumah tersebut mempunyai luas yang lumayan besar, maka pakGOH mencoba menawarkan dan memberi gambaran, dengan memadukan artdeco dan unsur minimalis.



Dengan memberi sedikit sentuhan ornamen ukiran2 batu alam pada sisi depan teras, maka diharapkan dapat memunculkan kesan  sedikit tradisional. Kok sedikit? karena prinsip yang coba dibangun adalah "Less is Beauty" 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Fasad Pagar simple namun elegan Permintaan desain dari seorang yang mempersiapkan masa pensiun 6 tahun mendatang, untuk tinggal di Kabupat...

Pages